Perkiraan terjadi Gerhana bulan di Saudi Arabia
WAKTU GERHANA
Insyaallah Senin 28 September 2015 TU, akan terjadi gerhana bulan total. Gerhana Bulan Total ini suka disebut juga dengan Blood Moon, sebab saat gerhana total, bulan bersinar merah seperti “warna darah”. Ini terjadi akibat pembiasan atmosfir bumi terhadap cahaya matahari yang kemudian dipantulkan ke permukaan bulan.

Gerhana bulan kali ini pun termasuk gerhana tetrad, yakni empat gerhana bulan total yang terjadi secara berturut-turut. Seri tetrad kali ini dimulai tahun lalu, terdiri dari gerhana bulan pada 15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015, dan terakhir 28 September 2015.

Gerhana ini akan terlihat di Pasifik Timur, Amerika, Eropa, Afrika, Asia Barat termasuk akan terlihat di Saudi Arabia. Sementara di Indonesia Gerhana tidak bisa teramati sebab hari sudah siang dan bulan sudah terbenam.

Di arab Saudi gerhana umbra akan dimulai pada jam 04:7:11 WSA sampai jam 07:27:03 WSA Sementara totalitas gerhana akan dimulai dari jam 05:11:10 WSA sampai jam 06:23:05 WSA serta puncak gerhana akan terjadi pada jam 05:47:07 WSA. Dengan demikian durasi waktu totalitas gerhana kali ini adalah 01 jam 11 menit 55 detik.

Mahasena Putra, Kepala Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengatakan "Sayangnya, fenomena tersebut tidak bisa disaksikan dari wilayah Indonesia. Sebab di Indonesia, peristiwa itu terjadi pada 28 September 2015 atau Senin mulai pukul 7.11 WIB.

Lebih lanjut, Mahasena menuturkan, gerhana bulan super akan berlangsung sekitar 5 jam, mulai pukul 7.11 WIB-12.22 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 9.47 WIB. Namun sayang fenomena Gerhana ini tidak bisa dilihat di wilayah Indonesia

RAMALAN FENOMENA BULAN DARAH
Adannay femonena Blood Moon ini kerap disebut sebagai pertanda dari langit tentang akan adanya perstiwa yang akan terjadi di bumi.

Bagi manusia di masa lalu, gerhana bulan dianggap pertanda, kehidupan mungkin segera berakhir. Kiamat. Sebab, Bulan berubah menjadi merah, semerah darah. Manusia di masa lalu khawatir, cahaya Bulan yang menyinari malam mungkin akan menghilang untuk selamanya," kata Mitzi Adams, astronom Marshall Space Flight Center Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Huntsville
Seorang pemuka agama Israil, John Hage yakin, momen tersebut akan mengubah dunia, seperti yang diramalkan — Nurbuat tentang tanda-tanda ‘hari Tuhan yang dahsyat’. Yakni, “Matahari menjadi gelap dan Bulan menjadi semerah darah.”

Penulis buku ‘Four Blood Moons’ tersebut berpendapat, gerhana adalah tanda bahwa ‘sesuatu yang dramatis’ akan terjadi. Mungkin bukan kiamat, namun, pastinya akan mengubah seluruh dunia.

“Saya yakin, kita akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah, yang melibatkan Israel. Peristiwa itu akan mengubah jalannya sejarah di Timur Tengah dan berdampak pada seluruh dunia,” kata dia

Empat gerhana bulan darah dalam dua tahun secara beruntun, Pastur Hagee berpendapat bila ini adalah tanda 'akhir zaman'."Alkitab menyatakan 'bila kita melihat tanda-tanda itu', dan empat gerhana bulan darah adalah pertanda yang jelas dari akhir era ini," ujar Hagee.

Di Indonesia sendiri khususnya di jawa kejadian gerhana mempunyai makna tersendiri misalnya dalam kitab betalajemur adamakna jilid 1 jika gerhana bulan terjadi pada bulan ini akan murah sandang pangan,...nah itu kalau terjadi di Jawa, lha sementara tahun ini dijawa tidak terjadi, apakah akan murah sandang pangan juga...semoga begitu adanya.

Mungkin kita tidak boleh terlalu percaya. Namun dalam catatan, terjadinya Blood Moon Pada 1493, terjadi pengusiran orang-orang Yahudi di Spanyol. Tetrad kedua terjadi pada tahun 1949, tepat setelah negara Israel didirikan. Dan yang terakhir, pada tahun 1967. Tetrad terjadi selama Perang Enam Hari antara Arab dan Israel.

Ketika Blood Moon terjadi 2014 ternyata ada sederet peristiwa yang mengiringinya. Bila kita simak, soal hilangnya pesawat Malaysia Aielines MH 370 hilang tgl 8/3/2014, kemudian 38 hari (lihat tgl.bln atau bln.tgl) terjadilah Blood Moon yang pertama 15/4/2014, kemudian 370 hari berikutnya + 22 hari menuju pada Blood Moon yang ke tiga yaitu 4-4-2015.

Inilah mengapa hilangnya pesawat MH 370 sebagai bagian penarik perhatian dunia tentang sebuah tandaNya Terungkap Misteri Tetrad Gerhana Bulan Darah.
Lalu apa hubunganya dengan Blood moon pertama 15/4/2015 dan Blood Moon yang ke dua pada 8/10/2015, itulah rentang hari 176, yang merupakan 99+77.
Sekali lagi ingatlah MH 370 hilang yang memuat kode 22, hingga tgl hilangnya MH 370, 8/3/2014, ke 370 hari + 22 hari (99-77 dari blood mon pertama ke yang kedua) menuju pada Blood Moon ke tiga.
Artinya, Blood Moon pertama ke yang kedua menghasilkan nilai 77 yang akan menuju pada 99 sebagai nilai 22. Sekali lagi 77 akan menjadi 99 jika ditambah dengan 22

Perhitungan yang telah dilakukan dan sudah dibuktikan keberadaannya, dua peristiwa alam ini adalah sarana bagi manusia untuk merenenungkan kekuasaanNya. Biasanya manusia hanya pandai menghitung, membuat alat dsb , namun kadang melupakan kejadian alam bahwa kejadian tsb adalah merupakan tanda kekuasaanNya.
Sebuah hitungan yang tentunya pasti memiliki maksud dari sang pencipta Alam akan sebuah angka yang dapat dibaca oleh mausia yakni 99 dan 77 sebagai renungan akan terjadinya dua gerhana Blood Moon ini.
Apakah maksud renungan ini (99 dan 77) ?
Nilai 99 ini cukup terkenal dalam pandangan religi umat Islam yaitu sebagai Asmaul Husna atau nama-nama Tuhan sebanyak 99 nama Tuhan dan urutan Asmaul Husna yang ke 77 adalah 77.

77. Al Waali ( الوالي ) Yang Maha Memerintah Allah yang maha menguasai, yaitu Dialah yang menguasai segala urusan hamba-hambaNya di alam semesta ini.

Sebuah renungan akan KekuasaanNya bahwa dengan dua blood moon ini ditunjukkanNya bahwa 99 adalah nama-namaNya, dan urutan ke 77 adalah yang maha menguasai termasuk bulan dan matahari yang diperintahkan untuk terjadi Blood moon sebagai sebuah tanda

HADIST NABI TENTANG GERHANA
Terlepas dari itu semua, tetaplah kita teguh pada ketetapan Alloh dan tetaplah meminta pertolongan kepada Alloh. Bagi jama’ah haji yang masih berada di Arab Saudi, bila memungkinkan maka di sunnatkan untuk melakukan rangkaian ibadah gerhana yakni Takbir, Shalat gerhana, Shadaqah dan berdo'a. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ: خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ ثُمَّ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ سَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ مَا فَعَلَ فِي الْأُولَى ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: Matahari mengalami gerhana pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, lalu beliau berdiri dan bersolat bersama-sama yang lain, dengan memanjangkan (melamakan tempoh) berdiri, kemudian ruku’ lalu memanjangkan (melamakan tempoh) ruku’, kemudian berdiri dan memanjangkan tempoh berdiri namun lebih pendek dari tempoh berdiri yang pertama (sebelumnya). Kemudian ruku’ lalu memanjangkan ruku’, namun lebih pendek tempohnya berbanding ruku’ yang pertama, kemudian sujud dan memanjangkan tempoh sujud. Kemudian mengerjakannya di dalam rakaat yang lain sebagaimana beliau melaksanakannya di dalam raka’at yang pertama. Kemudian beliau beranjak sementara matahari sudah kelihatan, lalu menyampaikan khutbah kepada mereka yang hadir sambil memuji Allah dan menyanjung-Nya.

Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yang gerhana ini TIDAKLAH TERJADI DENGAN SEBAB KEMATIAN SESEORANG ATAU KEHIDUPAN SESEORANG. Sekiranya kamu melihat gerhana maka BERDOALAH KEPADA ALLAH, BERTAKBIRLAH, SOLATLAH, DAN BERSEDEKAHLAH.(HR al-Bukhari, Bab Sedekah Di Waktu Gerhana, 4/159, no. 986)


sumber:
  1. indoberita.com
  2. lensaindonesia.com
  3. liputan6.com
  4. okezone.com
  5. merdeka.com
  6. Facebook Abu Sabda
  7. Kitab Betaljemur Adamakna
Mengukur Arah Qiblat

A. Titik, sisi dan garis (jarak ke ka'bah)
Untuk  perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :
  1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)
  2. Titik B, diletakkan di lokasi tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.
  3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.
Titik A dan titik C tidak berubah-ubah, karena titik A tepat di Ka’bah (Mekah) dan titik C tepat di kutub utara (titik sumbu), sedangkan
Titik B senantiasa berubah, dapat berada di sebelah utara equator dan mungkin pula berada di sebelah selatannya,  tergantung pada tempat mana yang akan ditentukan arah kiblatnya.

Titik A adalah posisi Ka’bah (Mekah), titik B adalah posisi lokasi tempat/kota, dan titik C adalah kutub utara/titik sumbu
Ketiga sisi segitiga ABC di atas ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut didepannya (dihadapannya).
  • Sisi BC dinamakan sisi a, karena berada di depan/ berhadapan dengan sudut A. 
  • Sisi CA dinamakan sisi b,  karena berada di depan/berhadapan dengan sudut B. 
  • Sisi AB dinamakan sisi c, karena berada di depan/berhadapan dengan sudut C.   
Atau
  • sudut di antara sisi b dan sisi c dinamakan sudut A, 
  • sudut di antara sisi c dan sisi a dinamakan sudut B, dan 
  • sudut di antara sisi a dan sisi b dinamakan sudut C. 
Perhitungan arah kiblat adalah suatu perhitungan untuk mengetahui berapa besar nilai sudut B, yakni sudut yang diapit oleh sisi a dan sisi c.
B. Cara menghitung
Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data tempat :
  1. Data lintang dan bujur Ka’bah (Mekah) f  = 21o 25’ LU dan ?  = 39o 50’ BT. 
  2. Data lintang tempat dan bujur tempat lokasi/kota yang akan dihitung arah kiblatnya. 
Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi/kota yang akan dihitung arah kiblatnya dapat diambil dari taqwim/daftar/peta/buku yang tersedia lintang dan bujur tempatnya serta dari GPS (global positioning system) dari google dll.

Data dan Rumus Arah Kiblat yang Digunakan

a. Data yang Digunakan :

NO INDONESIA ARAB INGGRIS SIMBOL
1 lintang tempat  ardul balad latitude phi = f
2 bujur tempat  tulul balad longitude lambda = ?
b. Data lintang dan bujur Ka’bah (kota Mekah) yaitu :
    1). f lintang Ka’bah (kota Mekah) f  = 21o 25’ LU
    2). ? bujur Ka’bah (kota Mekah) ?  = 39o 50’ BT
 c. Rumus yang digunakan :
1). Rumus arah kiblat
 
  
Contoh Perhitungan Arah Kiblat

Pertanyaan : Hisablah/hitunglah arah kiblat kota Jakarta.
  
Jawab :
- Data yang diketahui :
a. Lintang tempat kota Mekah (f mk )     =   21o 25’ LU
    Bujur tempat kota Mekah (? mk)         =   39o 50’ BT
b. Lintang tempat kota Surabaya (f tp )   =   - 7o 15’ LS
    Bujur tempat kota Surabaya (? tp )      =   112o 45’ BT

- Langkah-langkah yang harus ditempuh :
a. Dicari dulu dengan rumus bantu :
a = 90o – f tp
b = 90o – f mk
C =  ?tp  -  ? mk
     Harga yang didapat :
a = 90o – (- 7o 15’)               =  97o 15’
b = 90o - 21o 25’                   =  68o 35’ (tetap)
C =112o 45’  - 39o 50’          =  72o 55’
b. Data dimasukkan dalam rumus arah kiblat
Cotan B        =    (Cotan b Sin a / Sin C) -  Cos a Cotan C
Cotan B        =    (Cotan 68o 35’ Sin 97o 15’/ Sin 72o 55’) - Cos 97o 15’ Cotan 72o 55’
- (hitung dengan calculator) Pencet tombol kalkulator secara berurutan sesuai dengan typenya:
 a. Casio fx 120, 124, 130
 68o 35’ Tan 1/x  x  97o 15’ Sin = : 72o 55’  Sin = - 97o 15’ Cos x 72o 55’ Tan 1/x = 1/x Inv Tan Inv o ’’ 65o 58’ 14.97” U - B  atau  24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 2924o 01’ 45.03” UTSB.
 b. Casio fx 3600, 3800, 3900, 4100
68o 35’ Tan Inv 1/x  x 97o 15’ Sin = : 72o 55’ Sin =  - 97o 15’ Cos x 72o 55’  Tan Inv 1/x = Inv 1/x Inv Tan Inv o ’’ 65o 58’ 14.97” U - B  atau  24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 294o 01’ 45.03” UTSB.
c. Karce-131 Scientific, Casio fx 350 MS SVPAM, 4000 P , 4500 P ,  5000 P.
 1 / Tan 68o 35’ x Sin 97o 15’ / Sin 72o 55’ Exe - Cos 97o 15’ x 1 / Tan 72o 55’ Exe x-1 Exe Shift  Tan Ans Exe Shift o’’65o 58’ 14.97” U - B  atau  24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 294o 01’ 45.03” UTSB.
 Keterangan :
1.  U-B : diukur dari titik Utara ke arah Barat
2.  B-U : diukur dari titik Barat ke arah Utara
3. UTSB : diukur dari titik Utara se arah jarum jam (Utara - Timur - Selatan – Barat)
4. a. tanda / bisa diganti :  b. tanda Exe bisa diganti = c. tanda x-1 dipijat shift (

- Pembuktian : Jarak terdekat arah kiblat dari tempat lokasi ke Ka’bah (Mekah).
Jika ? = 00o 00’ s.d 39o 50’ BT,   maka C = 39o 50’ -  ?
Jika ? = 39o 50’ s.d 180o 00’ BT, maka C = ?  - 39o 50’
Jika ? = 00o 00’ s.d 140o 10’ BB, maka C = ?  + 39o 50’
Jika ? = 140o 10’ s.d 180o 00’ BB, maka C = 320o 10 - ?
  • ke arah barat  : 112o 45’  - 39o 50’      =  72o 55’
  • ke arah timur : 180o + (180o –  72o 55’) = 180o + 107o 05’ = 287o 05’
  • Lingkaran sudut busur derajat = 72o 55’ + 287o 05’ = 360o.
  • 1o = 4’ = 110 km :   72o 55’ x 111 km = 8093,75 km ( ke arah barat) dan 287o 05’ x  111 km = 31866,25 km ( ke arah timur).
Gambar Arah Kiblat